Senin, 22 Oktober 2012

ANATOMI SISTEM ENDOKRIN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan.
Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin. Cabang kedokteran yang mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi, suatu cabang ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan penyakit dalam.
                Sistem endokrin, dalam kaitanya  dengan system syaraf, mengontrol dan mendukung fungsi tubuh. Kedua system ini bersama-sama bekerja untuk  mempertahankan homeostatis tubu. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla aderenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari syaraf ( neural). Jika keduanya dihancurkan atau diangkat, maka funfsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh system syaraf.


            Bila umumnya system endokrin bekerja melalui hormon, maka system syaraf bekerja melalui neuro transmitter yang dihasilkan oleh ujung-ujung syraf.

Struktur
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin  dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepas sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pancreas ( kelenjar endokrin dan eksokrin), payudaara , kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin melepaskan sekresinya lengsung ke dalaam darah .
Kelenjar endokrin termasuk:
-          Pulau Langerhans pada pancreas
-          Gonad ( ovarium dan testias)
-          Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus.













BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definis
            Sistem endokrin terdiri dari sekelompok organ (kadang disebut sebagai kelenjar sekresi internal), yang fungsi utamanya adalah menghasilkan dan melepaskan hormon-hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ.

Sistem endokrin mempunyai lima fungsi umum :
·         Membedakan system syaraf pussat dan system syaraf reproduktif pada janin yang sedang berkembang.
·         Menstimulasi urutan perkembaangan
·         Mengkoordinasikan system reproduksi
·         Memelihara linhkungan internal optimal
·         Melakukan respons korektif dan adatif ketika terjadi stimulasi darurat.

2.2. Pengenalan Sistem Endokrin

Sistem endokrin meliputi suatu sistem dalam tubuh manusia yang terdiri dari sejumlah kelenjar penghasil zat yang dinamakan hormon. Kelenjar ini dinamakan “endokrin” karena tidak mempunyai saluran keluar untuk zat yang dihasilkannya. Hormon yang dihasilkannya itu dalam jumlah sedikit pada saat dibutuhkan dan dialirkan ke organ sasaran melalui pembuluh darah bercampur dengan darah. Kelenjar yang produknya disalurkan melalui pembuluh khusus (seperti kelenjar ludah) dinamakan kelenjar eksokrin.

Kelenjar endokrin (endocrine gland) terdiri dan (1) kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysis or pituitary gland) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak; (2) kelenjar tiroid (thyroid gland) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan; (3) kelenjar paratiroid (parathyroid gland) dekat kelenjar tiroid; (4) kelenjar suprarenal (suprarenal gland) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan; (5) pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas; (6) kelenjar kelamin (gonad) laki di testis dan indung telur pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.
a.    Kelenjar Endokrin

     
Organ utama dari sistem endokrin adalah:
      Selama kehamilan, plasenta juga bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin. Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.

Kelenjar hipofisa
kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.

Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.

Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:
  • Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak
  • Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat
  • Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.
Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.
Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada sistem saraf.

b. Hormon
            Kata hormone berasal dari kata Yunanai hormone yang artinya membuiat gerakan atau membangkitkan. Hormon mengatur  berbagai proses yang mengatur kehidupan.  Hormon  adalah  zat  yang   dilepaskan  ke  dalam  aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang  mempengaruhi  kegiatan  di  dalam  sel-sel.  Sebagian besar  hormone  merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan panjang  yang  berbeda -
beda.  Sisanya  merupakan   steroid,   yaitu  zat  lemak  yang merupakan derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.

Hormon  terikat  kepada  reseptor  di  permukaan  sel  atau  di  dalam  sel.  Ikatan antara  hormon dan  reseptor akan mempercepat, memperlambat atau merubah fungsi   sel. Pada  akhirnya   hormon   mengendalikan   fungsi   dari   organ   secara keseluruhan:
  • Hormon mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual
  • Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan dan menyimpan energi
  • Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar air dan garam di dalam darah.
Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya mempengaruhi seluruh tubuh. Misalnya:
·         TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid.
·          hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh.
·         Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula, protein, serta lemak di seluruh tubuh.

2.3. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
mDalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
a. Hipofisis

Hypofisis cerebri atau glandula pituitari adalah struktur lonjong kecil yang melekat pada permukaan bawah otak melalui infundibulum. Lokasinya sangat terlindungi baik yaitu terletak pada sella turcica ossis sphenoidalis. Disebut master endocrine gland karena hormon yang dihasilkan kelenjar ini banyak mempengaruhi kelenjar endokrin lainya.

Kelenjar ini terletak di sela tursika, lekulkas os spenoidalis basis crania. Berbentuk oval dengan diameter kira-kira   1 cm dan dibagi atas dua lobus lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise kira-kira 2/3 bagian dari hipofise. pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland.
Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior .
·         Hipofisis bagian anterior
Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior .
·          Hipofisis bagian tengah
Menghasilkan hormon perangsang melanosit atau Melanosit Stimulating Hormon MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam.

hipofisa merupakan sebuah kelenjar sebesar kacang polong, yang terletak di dalam struktur bertulang (sela tursika) di dasar otak.
sela tursika melindungi hipofisa tetapi memberikan ruang yang sangat kecil untuk mengembang.

jika hipofisa membesar, akan cenderung mendorong ke atas, seringkali menekan daerah otak yang membawa sinyal dari mata dan mungkin akan menyebabkan sakit kepala atau gangguan penglihatan.
hipofisa mengendalikan fungsi dari sebagian besar kelenjar endokrin lainnya. hipofisa dikendalikan oleh hipotalamus, yaitu bagian otak yang terletak tepat diatas hipofisa.
hipofisa memiliki 2 bagian yang berbeda, yaitu lobus anterior (depan) dan lobus posterior (belakang).
hipotalamus mengendalikan lobus anterior (adenohipofisa) dengan cara melepaskan faktor atau zat yang menyerupai hormon, melalui pembuluh darah yang secara langsung menghubungkan keduanya. pengendalian lobus posterior (neurohipofisa) dilakukan melalui impuls saraf.


Adeno hypophysis
1. Pars distalis
• Bagian utama dari kelenjar hypofisis krn meliputi 75% dari seluruh kelenjar
• Dengan sedian yang diberi pewarnaan HE dapat dibedakan menjadi 2 macam sel :
a. Sel chromophobe (Sel utama)
Sitoplasma tidak menyerap bahan warna sehingga tampak intinya saja, ukuran selnya kecil. Sel ini biasanya berkelompok dibagian tengah dari lempengan sel chromofil sehingga ada dugaan bahwa sel ini merupakan sel yang sedang tidak aktif dan nantinya dapat berubah menjadi sel acidofil atau sel basofil pada saat diperlukan

• Sel Acidophil
Ukuranya lebih besar dengan batas yang jelas dan dengan pewarnaan HE rutin  sitoplasmanya berwarna merah muda. Berdasakan reaksinya terhadap bahan cat, dapat dibedakan menjadi 2 sel:
1. Sel orangeophil (alpha acidophil = sel somatrotope)
Sel ini dapat dicat dengan orange-G, menghasilkan hormon GH
2. Sel carminophil (epsilon acidhophil = sel mammotrope)
Sel ini bereaksi baik terhapat cat azocarmin. Jumlah sel ii meningkat selama dan setelah kehamilan. Hormon yang dihasilkan hormon prolaktin.

• Sel Basophil
Sel ini memiliki inti lebih besar dari sel acidiphil dan dengan pewarnaan HE sitoplasmanya tampak berwarna merah ungu atau biru. Bila memakai pengecatan khusus aldehyde – fuchsin, dapat dibedakan 2 macam sel :
1. Sel beta basophil (sel thyrotrophic)
Sel ini tercat baik dengan aldehyde – fuchsin dan menghsilkan hormon thyrotropic hormon
2. Sel delta basophil
Dengan perwarnaan aldehyde – fuchsin tidak tercat dengan baik. Berdasarkan hormon yang dibentuk, diduga sel ini ada 3 macam:
a. Sel gonadotrophin type 1
Sel ini menghasilkan FSH
b. Sel gonadotropin type 2
Sel ini menghasilkan LH
c. Sel corticotrophic
Sel ini menghasilkan hormon ACTH, pada manusia sel ini membentuk melanocyte stimulating hormone ( MSH)

2. Pars intermedia
Bagian hypophysis ini pada manusia mengalami rudimenter, dan tersusun dari suatu lapisan sel tipis yang berupa lempengan – lempengan yang tidak teratur dan gelembung yang berisi  koloid. Pada manusia diduga membentuk melanocyte stimulating hormon ( MSH ) yang akan        merangsang kerja sel melanocyte untuk membentuk pigmen lbh bnyk. Tetapi hal ini masih  dlm penelitian lbh lanjut.
Neura hypophyse Terdiri dari 2 macam struktur :
a. Pars nervosa : infundibular processus
b. Infundibulum : neural stalk ( merupakan tangkai yang menghubungkan neuro hypophyse dengan hypotalamus )
Bagian ini tersusun dari :
a. Sabut saraf tak bermyelin yang berasal dari neuro secretory cell hypotalamus yang dihubungkan melalui hypotalamo – hypophyseal tract
b. Sel pituicyte : sel ini menyerupai neuroglia yaitu selnya kecil dan mempunyai pelanjutan- pelanjutan sitoplasma yang pendek.
Ciri khas yang terdapat dalam neuro – hipophyse ini adalah adanya suatu struktur yang disebut herring’s bodies yang merupakan neurosekret dari neuro-secretory cell dari hypotalamus yang kemudian dialirkan melalui axon dan ditimbun dalam neuro hypophyse sebagai granul. Hormon – hormon yang dihasilkan oleh bagian ini adalah : ADH ( vasopressin ), oxytocin.




b. Tiroid (Kelenjar Gondok)
Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat daerah yang menggenting. Kelenjar tiroid terdiri atas 2 belah yang terletak di sebelah kanan batang tenggorok diikat bersama oleh jaringan tiroid dan yang melintasi batang tenggorok di sebelah depan. Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding pangkal tenggorok. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam makanan.
Fungsi hormone-hormon tiroid antaralain:
·         Mengatur laju metabolism tuibuh. Bik t3 dan t4 kedua-duanya  meningkatkan metabolism karena peningkatan konsumsi  oksigen dan produksi panas. Efek ini npengecualian untuk otak, lien paru-paru dan otak,lien, paru-paru dan  testis. Ke dua hormon  ini  tidak berbeda dalam fungsi namun berbeda dalam intensitas dan cepatnya reaksi. T3  lebih cepat dan lebih kuat reaksinya  tetapi waktunya lebih singkat disbanding de3ngan T4. T3 lebih sedikit jumlahnya dalam darah. T4 dapat dirubah menjadi T3  setelah dilepaskan dari folikel kelenjar.
·         Memegang per4anan penting dalam pertumbuhan fetus khususnya pertumbuhan syaraf dan  tulang.
·         Mmempertahankan sekresi GH dan gonadotropin
·         Efek krontropik dan Inotropik terhadap jantung yaitu menambah kekuatn kontraksi  otot dan menambah irama jantung.
·         Merangsang pembentukan sel drah merah
·         Mempengaruhi kekuatan dan  riteme pernafasan  sebagai konpensasi tubuh  terhadap kebutuhan oksigen  akibat metabolism.
·         Bereaksi sebagai antagonis ansulin.
Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut;
·         kecepatan metabolisme meningkat
·          denyut nadi bertambah
·          Gelisah
·          Gugup
·          merasa demam.
·         Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.






c. Paratiroid l Kelenjar Anak Gondok
Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid.Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.
Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urin banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
Tubuh kita  memiliki empat kelenjar paratiroid kecil, satu terletak di setiap sudut kelenjar tiroid. Tanggung jawab mereka adalah untuk menghasilkan jumlah yang benar dari hormon paratiroid (PTH), yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan yang benar dari fosfor dan kalsium dalam tubuh Anda. Bila keseimbangan ini terganggu, dapat memiliki efek ringan sampai serius pada kesehatan Anda.


Hiperparatiroidisme
Hiperparatiroidisme terjadi ketika kelenjar paratiroid menghasilkan PTH terlalu banyak, mengganggu kalsium tubuh dan tingkat fosfor. Abnormal jumlah tinggi kalsium ditemukan dalam darah, dan fosfor drop tingkatan untuk tingkat abnormal rendah. Meskipun gejala sering tidak ada atau hanya berpengalaman sebagai nyeri kecil dan kelelahan, komplikasi serius dapat berkembang, termasuk:

    * Batu ginjal
    * Mulas
    * Tekanan darah tinggi
    * Peningkatan haus dan buang air kecil
    * Peptikum ulkus
    * Mual
    * Osteoporosis
    * Miskin memori
Hipoparatiroidisme terjadi ketika PCH terlalu sedikit yang dihasilkan, sehingga kadar kalsium darah sangat rendah dan tingkat fosfor darah sangat tinggi. Gejala Hipoparatiroidisme meliputi:
    * Berlebihan kegugupan
    * Sakit kepala
    * Otot kram
    * Kontraksi otot yang tidak diinginkan sehingga berkedut tak terkendali dan     kejang
    * Kejan


d. Kelenjar Adrenal l Suprarenal l Anak Ginjal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala sebagai berikut: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak.
Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
Hampir semua orang mengetahui bahwa ada dua ginjal dan bahwa keduanya sangat penting, tetapi kebanyakan orang tak mengetahui bahwa ada dua potong jaringan kecil yang beratnya masing-masing 5-6 gram di atas kedua ginjal yang juga amat penting.
Saat kita mengamati kelenjar-kelenjar ini, yang dikenal dengan nama kelenjar adrenal, masing-masing adalah sebuah laboratorium yang terpisah. Yang pertama adalah bagian luar kelenjar adrenal (korteks adarenal), yang menghasilkan tiga hormon; yang kedua adalah bagian dalam kelenjar adrenal (medulla adrenal), yang menghasilkan dua hormon. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kedua kelenjar ini sangat penting sehingga pelepasan terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon-hormon itu akan menyebabkan kematian.
·      Sistem Pertahanan Diri
Sebagian orang berutang nyawa pada suatu hormon ajaib bernama adrenalin: saat orang-orang ini dalam bahaya, cairan ini membuat mereka lebih kuat, lebih cekatan, lebih cepat, dan lebih siaga.
Misalnya, seorang pilot menyadari kerusakan mesin di pesawatnya saat terbang .
Adrenalin segera dilepaskan di dalam tubuh seorang pilot yang pesawatnya mengalami kerusakan.  Cairan ini mengirimkan lebih banyak gula dan darah ke otak, membuat  pilot itu lebih siaga.  Tekanan darah dan detak jantungnya meningkat, membuatnya lebih waspada.  Ini hanyalah beberapa perubahan yang dihasilkan adrenalin pada tubuh pilot.
Daya tampung sistem pernapasannya naik sehingga ia mampu menggunakan lebih banyak oksigen (dan lebih banyak darah yang dapat mengalir ke sel-sel otak dan ototnya). Otot dan anggota badannya menjadi lebih sangat terpusat dan peningkatan kadar gula darahnya memberinya tenaga tambahan yang dibutuhkannya.
Adrenalin (epinefrin) dihasilkan dan disimpan dalam medulla adrenal - bagian dalam kelenjar adrenal. Setiap orang memiliki hormon ini di dalam dirinya sepanjang hidupnya

Di dalam kelenjar adrenal, ada dua laboratorium terpisah yang menghasilkan hormon-hormon yang amat penting.  Yang pertama korteks adrenal; yang lainnya medula adrenal.  Hormon-hormon yang dihasilkan di kedua laboratorium ini penting bagi kehidupan manusia.
Saat ada bahaya, tombol peringatan di dalam tubuh ditekan, dan otak mengirimkan perintah secepat kilat ke kelenjar adrenal. Sel-sel di bagian dalam kelenjar adrenal lalu beralih ke keadaan siaga dan melepaskan hormon adrenalin untuk menghadapi keadaan darurat. Molekul-molekul adrenalin bercampur dengan darah dan menyebar ke seluruh bagian tubuh.

Molekul-molekul adrenalin memiliki fungsi khusus dalam pembuluh vena dan arteri yang memastikan bahwa organ-organ penting menerima lebih banyak aliran darah di saat bahaya, dan karena itu, molekul-molekul ini melebarkan pembuluh darah menuju jantung, otak, dan otot. Sel-sel yang mengelilingi pembuluh mematuhi adrenalin dan mengalirkan lebih banyak darah yang dibutuhkan jantung. Dengan cara ini, darah tambahan yang dibutuhkan oleh otak, otot, dan jantung dapat dipasok.
Korteks adrenal berperan penting mengurangi ketegangan (stres) pada tubuh.  Saat tubuh mengalami ketegangan yang parah, hipotalamus mengirimkan perintah ke kelenjar pituitari agar melepaskan ACTH (hormon adrenokortikotropis).  Di sisi lainn, ACTH merangsang korteks adrenal, mendorong pembuatan kortikosteroid.  Kortikosteroid ini memastikan produksi glukosa dari molekul-molekul seperti protein, yang tak mengandung karbohidrat.  Akibatnya, tubuh menerima tenaga tambahan dan tekanan pun berkurang.

Dalam keadaan bahaya, tubuh disiagakan karena adanya hubungan antara otak dan kelenjar adrenal.
Bagi setiap organ tubuh, kerja adrenalin berbeda; ketika menuju pembuluh darah, molekul adrenalin menyebabkan pembuluh melebar; ketika menuju jantung, molekul mempercepat penegangan sel-sel jantung. Ini membuat jantung berdetak lebih cepat dan menyalurkan tenaga tambahan yang dibutuhkan otot.



Ketika molekul adrenalin mencapai sel-sel otot, otot dapat menegang jauh lebih kuat. Molekul adrenalin yang masuk ke hati memerintahkan sel-sel yang ada di sana agar mencampur gula dengan darah. Ini menyebabkan jumlah gula darah meningkat dan mengalirkan bahan bakar tambahan yang dibutuhkan otot.

e. Pankreas
Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak di retroperitoneal rongga abdomen  atas pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua   belas jari), panjang sekitar 10-20 cm. Mendapat pasokan darah dari arteri mesenterika superior dan splenikus.
       Pankreas berfungsi sebagai organ endokrin dan eksokrin. Fungsinya sebagai organ endokrin didukung oleh pulau-pulau langerhans. Pulau –pulau langerhans terdiri dari tiga jenis sel yaitu; sel alpha yang menghasilkan plukagon; sel beta yang menghasilkan insulin, dan sel deltha yang menghasilkan somastotastin namun fungsinya belum jelas diketahui.
       Organ sasaran kedua hormone ini adalah hepar, otot dan jaringan lemak. Gliklagon dan insulin memegang peranan penting dalam metabolisem karbohoidrat, protein dan lemak. Bahkan keseimbangan kadar gula darah sangat dipengaruhi oleh kedua hormone ini.
Fungsi kedua hormone ini saling  bertolak belakang. Kalau secara umum, insulin menurunkan kadar gula darah  sebaliknya untuk glukagon meningkatkan kadar gula  darah. Perangsangan glucagon bial gula darah rendah, dan  asam amino mkmeningkat. Efek glukagon ini  juga sama  denga efek kartisol, GH dan epinefrin.
            Dala penurunan kadar gula darah, insulin sebagi hormon anabolic terutama akan meningkatkan  difusi glukosa  melalui membrane sel di jaringan. Efek anabolik penting lainya dari hormone insulin adal;ah sebgai beerikut :
Efek pada hefar
·         Meningkatkan sintesa dan penyimpanan glukosa
·         Menghambat glikogenesis, glukoneonesis dan kategonesis
·         Meningkatkan sintesa trigleserida dari asam lemak bebas di hepar



Efek pada otot
·         Meningkatkan  sistesis protein
·         Meningkatkan transportasi asam amino
·         Meningkatkan glikogenesis

Efek pada jaringan lemak
·         Meningkatkan sintesa trigleserida dari asam lemak bebas
·         Meningkatkan penyimpanan trigleserida
·         Menurunkan lipolisis
Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.





f. Ovarium
           




Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu sebagai berikut.
1.    Estrogen
Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit menjadi bertambah halus.
2.    Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat mempertahankan kehamilan.
g. Testis

Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosterone diperlukan untuk untuk mempertahankan spermatogenesis. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.

2.3.  Pengendalian   Endokrin
   
          Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh. Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.


Hipotalamus dan
kelenjar hipofisa melepaskan hormonnya jika mereka merasakan bahwa kadar hormon lainnya yang mereka kontrol terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Hormon hipofisa lalu masuk ke dalam aliran darah untuk merangsang aktivitas di kelenjar target. Jika kadar hormon kelenjar target dalam darah mencukupi, maka hipotalamus dan
kelenjar hipofisa mengetahui bahwa tidak diperlukan perangsangan lagi dan mereka berhenti melepaskan hormon. Sistem umpan balik ini mengatur semua kelenjar yang berada dibawah kendali hipofisa.

Hormon tertentu yang berada dibawah kendali hipofisa memiliki fungsi yang memiliki jadwal tertentu. Misalnya, suatu siklus menstruasi wanita melibatkan peningkatan sekresi LH dan FSH oleh
kelenjar hipofisa setiap bulannya. Hormon estrogen dan progesteron pada indung telur juga kadarnya mengalami turun-naik setiap bulannya.

Mekanisme pasti dari pengendalian oleh hipotalamus dan hipofisa terhadap bioritmik ini masih belum dapat dimengerti. Tetapi jelas terlihat bahwa organ memberikan respon terhadap semacam jam biologis.

Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa; beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yanglainnya menekan pelepasan hormon hipofisa.

Kelenjar hipofisa kadang disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya.Beberapa  hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya.Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya.
Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa; beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah:
·         Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan  asam lemak
·          Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat.
·          Medulla adrenal (bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon  terhadap  perangsangan langsung dari sistem saraf parasimpatis.

Banyak organ yang melepaskan hormon atau zat yang mirip hormon, tetapi biasanya tidak disebut sebagai bagian dari sistem endokrin. Beberapa organ ini menghasilkan zat-zat yang hanya beraksi di tempat pelepasannya, sedangkan yang lainnya tidak melepaskan produknya ke dalam aliran darah.  Contohnya, otak menghasilkan berbagai hormon yang efeknya terutama terbatas pada sistem saraf.

Faktor-faktor lainnya juga merangsang pembentukan hormon. Prolaktin (hormon yang dikeluarkan oleh
kelenjar hipofisa) menyebabkan kelenjar susu di payudara menghasilkan susu. Isapan bayi pada puting susu merangsang hipofisa untuk menghasilkan lebih banyak prolaktin. Isapan bayi juga meningkatkan pelepasan oksitosin yang menyebabkan mengkerutnya saluran susu sehingga susu bisa dialirkan ke mulut bayi.

Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada di bawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah.

Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas. Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.

a. Hormon Utama
Hormon
Yang menghasilkan
Fungsi
Aldosteron
Kelenjar adrenal
Membantu mengatur keseimbangan garam dan air dengan cara menahan garam dan air serta membuang kalium
Hormon antidiuretik
(vasopresin)
Kelenjar hipofisa
  • Menyebabkan ginjal menahan air
  • Bersama dengan aldosteron, membantu mengendalikan tekanan darah
Kortikosteroid
Kelenjar adrenal
Memiliki efek yang luas di seluruh tubuh, terutama sebagai:
  • Anti peradangan
  • Mempertahankan kadar gula darah, tekanan darah dan kekuatan otot
  • Membantu mengendalikan keseimbangan garam dan air
Kortikotropin
Kelenjar hipofisa
Mengendalikan pembentukan dan pelepasan hormon oleh korteks adrenal
Ginjal
Merangsang pembentukan sel darah merah
Estrogen
Indung telur
Mengendalikan perkembangan ciri seksual dan sistem reproduksi wanita
Glukagon
Pankreas
Meningkatkan kadar gula darah
Hormon pertumbuhan
Kelenjar hipofisa
  • Mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan
  • Meningkatkan pembentukan protein
Insulin
Pankreas
  • Menurunkan kadar gula darah
  • Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein dan lemak di seluruh tubuh
LH (luteinizing hormone)
FSH (follicle-stimulating hormone)
Kelenjar hipofisa
  • Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma dan sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi
  • Mengendalikan ciri seksual pria dan wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur dan ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat kepribadian)
Oksitosin
Kelenjar hipofisa
Menyebabkan kontraksi otot rahim dan saluran susu di payudara
Hormon paratiroid
Kelenjar paratiroid
  • Mengendalikan pembentukan tulang
  • Mengendalikan pelepasan kalsium dan fosfat
Progesteron
Indung telur
  • Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur yang telah dibuahi
  • Mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu
Polaktin
Kelenjar hipofisa
Memulai dan mempertahankan pembentukan susu di kelenjar susu
Renin dan angiotensin
Ginjal
Mengendalikan tekanan darah
Hormon tiroid
Kelenjar tiroid
Mengatur pertumbuhan, pematangan dan kecepatan metabolism
TSH
(tyroid-stimulating hormone)
Kelenjar hipofisa
Merangsang pembentukan dan pelepasan hormon oleh kelenjar tiroid

Beberapa hormon hanya mempengaruhi 1 atau 2 organ, sedangkan hormon yang lainnya mempengaruhi seluruh tubuh.


Misalnya, TSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi sel-sel di seluruh tubuh. Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan mempengaruhi metabolisme gula, protein serta lemak di seluruh tubuh.


Kelenjar semacam pulau pakreas dan kelenjar paratiroid, tidak berada dibawah kendali hipofisa. Mereka memiliki sistem sendiri untuk merasakan apakah tubuh memerlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon. Misalnya kadar insulin meningkat segera setelah makan karena tubuh harus mengolah gula dari makanan. Jika kadar insulin terlalu tinggi, kadar gula darah akan turun sampai sangat rendah.

Kadar hormon lainnya bervariasi berdasarkan alasan yang kurang jelas.
Kadar kortikosteroid dan hormon pertumbuhan tertinggi ditemukan pada pagi hari dan terendah pada senja hari. Alasan terjadinya hal ini belum sepenuhnya dimengerti.
·         Sistem endokrin
Sistem endokrin-sistem komunikasi lainnya di tubuh terdiri dari kelenjar endokrin yang memproduksi hormon, zat kimia yang dilepaskan ke dalam aliran darah untuk membimbing proses seperti metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan seksual.
Hormon juga terlibat dalam mengatur kehidupan emosional.

·         The Thyroid Gland
Kelenjar tiroid mengeluarkan tiroksin, suatu hormon yang dapat mengurangi konsentrasi dan mengakibatkan lekas marah ketika tiroid yang terlalu aktif, dan menyebabkan kantuk dan metabolisme yang lambat ketika tiroid berada di bawah aktif.

·         The paratiroid Kelenjar
Dalam tiroid empat organ berbentuk kacang polong kecil, yang parathyroids, yang parathormon mengeluarkan untuk mengontrol dan menyeimbangkan tingkat kalsium dan fosfat dalam darah dan cairan jaringan. Hal ini, pada gilirannya, mempengaruhi rangsangan sistem saraf.

·         Kelenjar Pineal
Kelenjar pineal adalah kelenjar seukuran kacang polong yang tampaknya menanggapi paparan cahaya dan mengatur tingkat aktivitas sepanjang hari.

·         The Pankreas
Pankreas terletak pada kurva antara perut dan usus kecil dan mengendalikan tingkat gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin dan glukagon.

·          Kelenjar hipofisis
Kelenjar pituitari menghasilkan jumlah terbesar hormon yang berbeda dan karenanya memiliki jangkauan terluas efek pada fungsi tubuh. Hipofisis posterior dikontrol oleh sistem saraf. Ini menghasilkan dua hormon: vasopressin, yang menyebabkan tekanan darah meningkat dan mengatur jumlah air dalam sel-sel tubuh, dan oxytocin, yang menyebabkan rahim berkontraksi selama persalinan dan menyusui untuk memulai. Hipofisis anterior, sering disebut "kelenjar master," menanggapi pesan-pesan kimiawi dari aliran darah untuk menghasilkan berbagai hormon yang memicu aksi dari kelenjar endokrin lainnya.

·          The Gonad
Kelenjar ini reproduksi-testis pada pria dan ovarium pada wanita, dan, pada tingkat yang lebih rendah, glandssecrete androgen adrenal (termasuk testosteron) dan estrogen.


·         The adrenal Kelenjar
Kedua kelenjar adrenal terletak di atas ginjal. Masing-masing memiliki dua bagian: penutup luar, korteks adrenal, dan inti, medulla adrenal. Kedua pengaruh respon tubuh terhadap stres. Misalnya, dalam respon terhadap situasi stres, kelenjar pituitari dapat melepaskan endorfin beta dan ACTH, yang, pada gilirannya, prompt korteks adrenal untuk melepaskan hormon. Sementara itu, sistem saraf otonom menstimulasi medula adrenal untuk mensekresikan hormon seperti epinefrin ke dalam aliran darah.



BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan




3.2. Saran











DAFTAR PUSTAKA

Rumahorbo, Hotma. Asuhan Keperawatan dengan gangguan system endokrin/
          Oleh Hotma Rumahorbo; editor,Yasmin Asin- Jakarta: EGC , 1999.
Gartner LP. Color Text Book of Histology. 2ed. Philadelphia: Saunders. 2001.  p302-16, p416-20
Cohen BJ, Wood DL. Memmler’s the Structure and Function of the Human Body. 7ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. 2000. p165-77
Bruesch SR. The Hypothalamus. Tennessee: Year Book Medical Publisher. 1984.  p1-15
Bagnara JT. Endokrinologi Umum. 6ed.Yogyakarta:Airlangga University Press. 1988. p101-20, p323-30, p365-77












Tidak ada komentar:

Posting Komentar